aku bagai gunung himalaya
kekar kuat bak jawara
menjulang tinggi
mencakar langit
tak goyah diterpa angin
tak goyang dihempas badai
melihat apa yang terlihat
tak pernah mau menyadari
sejenak aku terlupa
diatas langit masih ada langit
diatas bintang masih ada bintang
diatas bumi hanyalah fatamorgana
terlarut putaran waktu
musim kering menjelang
ribuan merpati terbang
sawah ladang merintih
ditinggal gerimis
padi bernas tak terunduh
tunas melati tak mau tumbuh
kumbang mati kelaparan
kupu-kupu menangis rindu
musim telah berganti
rintik hujan pergi
tertinggal tapak kaki
tersimpan dalam sepi
kini aku terjengkang
diputaran belakang
dibawah derajat
tergeser disudut
persendian lumpuh
tengadah dan bersimpuh
menatap langit sepi
bintang bersembunyi
meringkuk didalam bilik hati
pengap dan sempit
bercanda dengan penyesalan
berdansa bersama rintihan
batin menjerit
suaranya parau
nafas tersengal
menahan airmata
hidup bagai roda pedati
bergerak dan berputar
mengikuti perjalanan
sesaat melesat kepuncak
seraya meluncur kebawah
wahai langit
hadirkan rembulan
secercah cahaya
menerangi kelam
aku tersesat
dikolong langit
tunjukkan jalan
agar cepat pulang..
.oOo.