sudah sekian lama aku merasa sendiri
meski ada beribu orang yang menemani
aku sedang berada didalam sangkar emas
terkurung bersama impianku yang kandas
sebagai perempuan jawa aku dibawah tali kekang
terkungkung oleh rantai adat yang tak kan lekang
jangankan menggelar langkah meniti bumi persada
sedangkan sekedar bicarapun terbatas tata krama
setiap penggal waktuku terbuang meratapi kenyataan
hingga terbawa dialam mimpi ketika kupejamkan mata
mengapa luas dunia menjadi sempit diharkat perempuan
bukankah manusia seharusnya berada diderajat yang sama
tak bisakah kau mendengar suara batinku menjerit lantang
mungkinkah terbuka tabir yang menyergap masa depan mereka
sebatas menjunjung sebait dogma yang berdiri mengangkang
nurani yang kerdil mampu menyekap ruang pikir selamanya
meski raga terpenjara namun cahaya hati terbang menembus awan
tertulis dilembaran daun yang terbawa angin ke negeri seberang
agar mereka sadari bahwa masih ada tunas yang tegak berdiri
diantara pucuk rerumputan yang rebah tergilas oleh tradisi
hingga tiba suatu masa bagiku tuk meraih mimpi yang berwujud nyata
namun kusadari bahwa ternyata waktu tak berpihak padaku sepenuhnya
sebagai perempuan jawa akupun harus tunduk patuh kepada orang tua
aku melepas semua harapan yang seketika lenyap tepat didepan mata
pada suatu pagi yang teduh akupun harus rela pergi tinggalkan bumi
menjawab panggilan maha dewa menuju pintu gerbang kedamaian abadi
meski sudah tak bisa lagi bersamamu disini namun aku tersenyum haru
sebab apa yang aku goreskan dimuka bumi telah menjadi nyata bagimu
sekarang aku tlah melihat terang
tak seperti masa lalu yang kelam
.oOo.