waktu itu, seratus tahun yang lalu..
aku sudah baca banyak kabar di koran-koran
propaganda perayaan kemerdekaan netherland
pada bulan nopember 1913 yang akan datang
di tanah hindia belanda ini dilangsungkan
andai aku seorang belanda
betapa hatiku merasa gembira
menyambut hari yang sudah ditunggu-tunggu
perayaan 100 tahun kemerdekaan bangsaku
akan kukibarkan bendera Belanda
dengan secarik Oranje di atasnya
bernyanyi lagu “wien Neerlands Bloed”
agar kebesaran bangsaku terus berlanjut
aku akan tegak berdiri busungkan dada
seraya memohon ke langit yang tinggi
supaya Nederland kekal kekuasaannya
juga tetap berkuasa ditanah jajahan ini
aku akan minta bantuan uang kepada semua orang
bukan saja untuk perayaan tapi bikin kapal perang
segiat-giatnya akan selalu aku perjuangkan
mempertahankan kemerdekaan Netherland
seandainya aku seorang Belanda,
aku akan bisa berbuat apa saja,
tetapi tidak,
sungguh tidak!
apabila aku seorang Belanda,
tidak sanggup berbuat semaunya
aku tidak mau bumiputra negeri ini ikut merayakan
aku akan melarang mereka ikut gembira berpesta
malahan aku ingin mereka memagari tempat keramaian
agar tak ada seorang bumiputrapun melihat kegembiraan
yang meluap-luap pada peringatan hari kemerdekaan
Disinilah menurutku, suatu hal yang tidak sepantasnya
satu perbuatan yang tidak tahu malu, tidak selayaknya
bila orang-orang bumiputra disuruh ikut bergembira
dalam merayakan kemerdekaan bangsa belanda
pertama, melukai perasaan kehormatan mereka
karena kita disini di atas tanah air mereka
negeri yang kita kuasai
malah ikut memperingati
apa yang dicari dengan berpesta disini
bukankah hanya akan mambuat sakit hati
suatu kesalahan memberi contoh kepada bangsa ini
bagaimana kiranya ia harus merayakan kemerdekaannya
dengan tidak sengaja dibangunkan keberaniannya
dengan tidak sengaja disorakkan kepada bangsa ini:
“Lihatlah kami merayakan kemerdekaan
cintailah kemerdekaan, karena kami senang
menjadi suatu bangsa yang merdeka
bebas dari segala penjajahan.”
Kalau aku sorang Belanda,
aku akan memprotes diadakan perayaan
aku akan menulis bahwa itu salah,
akan kunasihati sesama kaum penjajah,
berbahaya mengadakan pesta kemerdekaan,
jangan melukai perasaan bangsa Hindia Belanda
yang mulai bangun dan sadar
agar mereka jangan sampai naik darah
Tetapi………aku ini bukan orang Belanda,
aku cuma putra negeri nusantara
yang berkulit sawo matang punya warna
seorang bumiputra jajahan Belanda
kali ini aku tak akan diamkan
belanda berbuat semaunya
aku akan segara bangkit
bersama prajurit bumiputra
bangkit !! ayo bangkit !!
bangkitlah negeriku
bangkitlah bumiputra
kini sudah tiba waktumu
menuju bangsa yang merdeka..
Jakarta, 20 Mei 2013
Aku peringati hari kebangkitan bangsaku
.oOo.
Puisi ini terinspirasi dari tulisan yang berjudul:
Als ik eens Nederlander was… – karya Ki Hajar Dewantara
yang diterbitkan oleh majalah De Expres
pada 13 Juli, 100 tahun yang lalu.