Hujan Jatuh Amat Deras

Hujan Jatuh Amat Deras

Hujan Jatuh Amat Deras
Puisi : Edy Priyatna

Malam ini kau kembali bertakhta
merajut ulang keramaian masa lalu
bersenda gurau nikmat nan syahdu
meskipun semuanya tak pernah nyata
namun aku mampu merasakan hadirmu
laksana angin sejuk dalam perjalanan
tawa ekspresifmu nan tanpa suara
lentera ruang mimpiku
kata-kata keinginanmu
selalu terdengar dari kejauhan
adalah halaman kehidupan
bagi semangatku tak pernah padam
aku berharap pagi ini
saat mentari mulai tiba
dapat pergi ke pasar
belanja tahu dan tempe
kemudian setelah bait-bait dalam sajak

Tertulis dengan kegosongan
hitamnya dimasukkan ke dalam gelas
raut wajah terlihat tak jelas
terlihat wajah nan sendu
tersaruk di belantara ragu
dengan langkah terus ke depan
membuat ku termenung
menanti sebuah susunan kata
sambil mereguk air-air rotan
guna melepas dahaga sesaat
ekormu berada di ujung samudera
berputar membawa suhu panas
membuyarkan awan hitam
tak dapat membentuk hujan
ada perubahan-perubahan
kadang mendadak langit menjadi gelap
lalu hujan jatuh amat deras

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Komentar