wahai hujan, segera jatuhlah
basahi tanah ladang dan sawah
yang telah lama meradang
menahan kering meregang
duhai asmara, datanglah segera
terangi jiwaku yang dilanda sepi
ranting layu menahan kuncup asa
sejuta mimpi t’lah menjauh pergi
wahai bidadari, turunlah sebentar
menemaniku bernyanyi tentang cinta
di antara alunan denting suara gitar
sejenak tuk melupakan hati yang lara
duhai langit yang diam di angkasa
sudikah kau nyalakan cahaya pelita
agar kutemukan kembali jalan pulang
di tengah riuh badai yang menghalang
@donibastian – lumbung puisi
January 10 2015 at 12:17pm