Kala Senja Menjelang

senja
saat persendianku mulai gemetaran
menahan setumpuk tulang rapuh
aku menengadah kelangit
tirai lembayung perlahan terurai
temaram sorot mata dewa
terselip diantara ranting dan dedaunan

wahai senja, sambut aku
teduhkan seluruh isi jiwa
peluk aku dengan lembut belaimu

daun pintu mekar mulai  kuncup
daun jendela perlahan  terkatup
hadirkan suara suara kecil burung pipit
betengger didahan
menatapku mesra

mengalun lagu kedamaian
sayup sayup kian  dekat
menemaniku bernyanyi lirih

Wahai senja, temani aku
bercerita tentang cinta
mendongeng arti kehidupan

Wahai senja, rebahkan aku di peraduanmu
ditengah lingkaran wajah wajah orang tercinta
dengan senyum di setiap bibirnya.

Semilir angin kerinduan
menyentuh kelopak mata
perlahan aku terlelap
tertidur pulas

butiran airmata bak permata berjatuhan
melekat erat pada kain sutera putih
lukisan intan berlian
tersimpan dalam setiap  sanubari
sekarang
dan selamanya..

.oOo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.