berjalan menyusuri lembah dan ngarai
mendaki bukit terjal ditepi bibir jurang
berlari mencari tempat untuk berteduh
berlindung dari angin meniup kencang
sesungguhnya apa yang sedang mereka cari
sebongkah berlian di balik hamparan gunung
ataukah sekedar bisa bersarapan bubur nasi
demi perjalanan hidup yang harus diteruskan
beraneka cara ditempuh tanpa pikir panjang
tak peduli berapa keping hati yang tersakiti
bersembunyi dibalik semboyan hidup usang
peradaban manusia diperbudak kemewahan
kala mendengar si buah hati meratap tangis
berbulan sudah menunggak uang bayar sekolah
ketika menatap istrinya meminta uang belanja
sedang dibalik pintu penagih hutang menunggu
terlarut dalam kesombongan di istana kekuasaan
bergelimang harta haram yang tertimbun di gudang
biar emas permata segunung telah menjadi miliknya
tiada pernah rasa puas bersemayam di relung hati
dua latar belakang kehidupan yang jauh berbeda
bagai bumi yang datar melawan langit yang tinggi
disatu sisi terjerat sejuta tali kesulitan dilehernya
disisi lain menjerat banyak korban yang tak berdosa
namun yang jelas mereka terlupa
bahwa hidup ini hanya sementara
menjalani cerita susah maupun senang
hanyalah sebuah peran sandiwara dunia
andaikan saja si miskin boleh memilih
tentulah dia ingin menjadi orang kaya
bila saja si kaya punya hati nurani
pastilah dia tak kan menjadi gelap mata
namun ada yang tak pernah disadari
nasib manusia dibumi telah ditakdirkan
miskin atau kaya bukanlah menjadi ukuran
tapi lebih kepada bagaimana cara melakoni
dunia ini berputar bagai roda pedati
tak perlu gundah kala berada dibawah
janganlah terlena bila di atas puncak
sebab roda pedati setiap saat akan terhenti
tanpa satupun yang bisa menghindarkan diri
timbunan harta untuk apa tertinggal di peti
tangisan pilu dari orang tercinta tak berarti
tertidur pulas sendiri dibawah pohon kamboja
terbang menuju keabadian mimpi selama-lamanya
.oO-DB-Oo.