Jakarta…
mungkin aku datang pada saat yang tidak tepat
manakala kau sudah terlalu lama tertidur pulas
dibalik gemerlap indah wajahmu begitu memikat
namun geliat tubuhmu telah jauh melompati batas
meja-meja para birokrat terjejali uang curian
yang mereka peras dari keringat rakyat sendiri
wajah-wajah santun menutupi hati penuh kotoran
bergelimang dosa tanpa sedikitpun mereka sadari
sesungguhnya aku juga tak ingin mengusik ladang mereka
tapi akupun tak sanggup melihat derita rakyat jelata
yang telah lama terkurung dalam gubung-gubung kumuh
yang terhimpit kemiskinan tanpa bisa lagi mengeluh
Jakarta…
maafkan bila aku membuatmu tak nyaman seperti sebelumnya
karena aku tak ingin mereka bermain dengan segala cara
sepanjang jalan sudah semestinya tertanam pedoman
menunjukkan kemana arah mereka menempuh perjalanan
rambu-rambu yang runtuh musti kembali kupancangkan
tali ikatan mafia yang menjerat harus diputuskan
tatanan hukum yang roboh kini harus tegak berdiri
tikus-tikus sudah saatnya diusir agar tak kembali
Jakarta…
lihatlah wajahmu yang kini penuh dengan noda
tidakkah kau ingin berubah menjadi lebih indah
salahkah bila aku datang untuk membuatmu tertawa
meski apa yang kulakukan terasa pedih kau rasa
sesungguhnya akupun dalam keadaan terpaksa
karna tak kutemukan lagi cara santun lainnya
sebuah kesalahan harus dibebani sanksi
sebuah kebenaran harus dibela sampai mati
Jakarta..
akupun tahu bahwa mereka ada pula yang tak suka
karna aku memang berada pada sisi yang berbeda
tak jarang mereka senantiasa memendam rasa benci
cahaya rembang fajar tiada yang bisa menghalangi
Jakarta..
bangunlah dari lelap tidurmu
matahari sudah kian meninggi
buang selimut kenyamananmu
segera sambut datangnya hari
tinggalkan perilaku yang tak terpuji
kembalilah kepada jalan yang terang
hidup bukanlah sekadar memuja materi
raih kehidupan demi masa yang gemilang
#MYAHOK.COM